www.satondanews.com
Kabupaten Dompu, Propinsi NTB mendapat sertivikat Bebas Malaria. Upaya untuk mengeliminasi Malaria dari bumi Nggahi Rawi Pahu ini, berkat kerjasama dan kolaborasi yang baik antara Pemerintah kabupaten Dompu dengan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Maman,SKM.M.MKes,mengatakan, bertahun-tahun Kabupaten Dompu, merupakan Daerah endemis Malaria. Ada tiga kantong endemis Malaria di Kabupaten Dompu yakni Kecamatan Pekat, Kilo dan Hu’u.
“Namun setelah kami berupaya dengan melibatkan OPD lain dan masyarakat, tiga kantong endemis itu, kini nol kasus,” katanya, Kamis, (2/6/ 2022).
Dicontohkan, saat terjadi KLB Malaria Tahun 2009, Dinas Kesehatan bersama Dinas Perikanan dan Kelautan, melakukan upaya eliminasi dengan menebar ikan Nila di lagoon-lagoon. Tidak hanya di Desa Jala Kecamatan Hu’u yang hingga memakan korban, namun Kecamatan lain hal yang sama juga dilakukan.
Penetapan Bebas Malaria ini, kata Maman, menggunakan metode dalam 4 Tahun terakhir, kasus gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit itu, tidak muncul lagi.
“Atau per 1.000 penduduk itu jumlah kasusnya dibawah 1 kasus,” jelasnya.
Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang terus dikampanyekan dan diikuti masyarakat, kata Maman, membuat kasus Malaria, tidak lagi ditemukan. Namun yang menjadi ancaman saat ini, adalah mutasi Malaria. Dimana, pendatang atau orang Dompu, yang bari pulang dari daerah endemis Malaria.
Untuk kasus ini, kata Maman, petugas Dinas Kesehatan, harus lebih sigap dalam melajukan penanganan. Jangan sampai, orang yang terpapar nyamuk anopheles ini, menular ke orang lain.
Dengan menggunakan metode-metode dan kesiapan masyarakat, Maman yakin, Malaria tidak akan bisa masuk Dompu lagi.
“Ini (sertivikat Bebas Malaria) adalah penghargaan tertinggi. Dan menjadi kewjiban bersama untuk tetap menjaga Dompu, Bebas dari Malaria,” pungkasnya.(Rif).