Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Ahli Muda Pranata Humas Bagian Prokopim Setda Dompu dan Konsultan Psikologi.
Seorang Ibu telah memberi tahu anaknya tentang manfaat memaafkan.
Anak ku sayang ucap Ibu tadi menyapa anaknya yang duduk di sebelahnya.
“Jadilah kamu seorang anak yang suka dan selalu memaafkan”, kata Ibu itu membuka pembicaraan.
Si anak pun merespon dengan bertanya kepada ibunya. “Emangnya mengapa bu kalau menjadi pemaaf”, ujarnya dengan tanda tanya.
Ibu itupun menjelaskan bahwa dengan menjadi pemaaf membuat hidup sang anak menjadi berkah adanya.
“Hidupmu akan senantiasa diberkahi loh kalau kamu menjadi orang yang pemaaf”, ujar sang Ibu dengan penuh semangat.
Selain disukai dan disenangi banyak orang kamupun akan memiliki banyak teman dan sahabat saat menjadi orang yang pemaaf sebut Ibu itu lagi memastikan buah hatinya mendengarkan dan mengikuti apa yang disampaikannya.
Sebegitu besar yah bu manfaatnya kalau seseorang bisa menjadi orang yang pemaaf terang buah hatinya menjawab himbauan ibunya.
Kemudian si anak pun menambahkan dengan bertanya ke Ibunya menjadi orang yang memaafkan itu berat khan bu?
Tidak berat sih anak ku, yang penting kamu mau melakukannya. “Orang yang pemaaf itu akan selalu mendapat kebaikan dari Yang Maha Kuasa”, aku ibunya memberi alasan pentingnya seorang berbuat memaafkan.
Ibu itupun mengatakan dengan memaafkan orang lain pun akan bersikap yang sama untuk memberikan maafnya ketika kamu berbuat kesalahan.
“Memaafkan menjadi perilaku yang sangat dianjurkan oleh agama kita dan ketika diamalkan mendapat ganjaran pahala yang besar dari Allah SWT”, terang ibu itu lagi memberikan keyakinan kepada buah hatinya.
Si anak pun karena tidak ingin mengecewakan orang tuanya lalu menjawab Insya Allah Bu. Apa yang Ibu sarankan akan saya turuti dan taati. “Mohon doa Ibu agar saya b
isa menjadi anak yang sholeh”, pintanya.(**)