www.satondanews.com
Hadirnya anak yang sehat, cerdas, unggul, kreatif, tangguh, dan inovatif menjadi harapan bagi bangsa dan negara kemudian mereka dapat menjadi generasi harapan bagi Indonesia yang lebih baik ke depannya.
Mewujudkan harapan tersebut berbagai program dan kegiatan pembangunan baik di tingkat nasional, provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota, di galakan.
Demi terwujudnya anak Indonesia hebat semua pihak tanpa kecuali menunjukkan semangat yang sama dan dengan komitmen yang tinggi melakukan hal yang penting guna hadirnya generasi harapan bangsa dan daerah.
Komitmen yang kuat tersebut adalah di tahun 2045 nanti Indonesia telah mencita-citakan hadirnya generasi emas bangsa dengan karakternya yang positif dengan kondisi fisik dan mental yang sehat.
Generasi emas inilah adalah anak-anak Indonesia yang mampu tumbuh dan kembang dengan kondisi baik dan mampu menjadi daya dukung bagi kemajuan dan perubahan Indonesia.
Prevalensi Stunting
Mengutip dari laman https://www.kemekopmk.go.id, Minggu (11/09/22) pukul 10.26 Wita, merujuk pada data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, di peroleh gambaran prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.
Berikutnya dalam laman yang sama disebutkan Presiden RI Joko Widodo telah menargetkan angka stunting akan turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia menjadi hal yang perlu dipikirkan secara serius dengan mendayagunakan berbagai potensi yang ada untuk dapat di tangani sehingga tidak menjadi beban pembangunan.
Keseriusan penanganan stunting agar bisa menurun setiap tahunnya juga bisa terlihat dari harapan Bapak Presiden RI, yang menargetkan stunting dapat turun hingga pada angka 14 porsen di tahun 2024.
Bagaimana prevalensi stunting di Kabupaten Dompu, bisa jadi angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita stunting sebagaimana yang di laporkan SSGBI di atas salah satunya juga sumbangan angka stunting dari Kabupaten Dompu.
Merilis data e-PPBGM pengukuran bulan Agustus tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Dompu berada di angka 13,00 Persen dengan urutan nomor 3 terendah di antara Kabupaten/Kota Se-NTB, setelah Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat, sementara untuk tingkat Provinsi NTB angka stunting berada di angka 17,73 Persen.
Nafsu Makan Anak
Nafsu makan pada anak berkaitan dengan besar kecilnya selera atau keinginan anak untuk mengkonsumsi makanan yang disediakan oleh orang tua yang berfungsi penting untuk tumbuh dan kembangnya.
Dalam mendampingi buah hatinya terkait memberikan makanan atau minuman kepada anak orang tua menemukan adanya dua kategori anak, yaitu anak dengan selera makan yang tinggi dan anak dengan selera makan yang rendah.
Anak dengan selera makan yang tinggi dengan mudah menyantap, melahap atau mengkonsumsi berbagai makanan yang dipersiapkan oleh orang tuanya dan dengan makanan dan minuman tersebut memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhannya
Berikutnya anak dengan selera makan yang rendah akan sulit untuk mengkonsumsi berbagai makanan atau minuman yang dipersiapkan oleh orang tuanya, walaupun dipaksa mereka tetap merasa kesulitan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang disediakan.
Untuk mendorong anak bisa tumbuh dengan baik, sebagai orang tua tentu tetap berupaya untuk membuat anak memiliki selera makan yang baik sehingga dengan selera makannya tersebut berdampak yang baik bagi kesehatan atau pertumbuhannya dan tidak di serang oleh berbagai penyakit.
Kaitan Selera Makan Rendah Dengan Stunting
Saat ini ditemukan ada banyak anak yang memiliki selera makan yang rendah, dengan selera makan yang rendah ini membuatnya tidak tertarik atau kurang tertarik untuk menyantap atau melahap makanan yang disediakan orang tua.
Bila kondisi selera makan yang rendah ini terus terjadi terutama dalam dalam fase hingga 1000 hari pertama kehidupan akan berdampak yang tidak baik bagi anak mengingat di fase tersebut anak sedang membutuhkan unsur-unsur penting yang berasal dari makanan atau pun minuman untuk pertumbuhannya.
Kekurangan hal-hal penting yang bersumber dari makanan minuman yang di konsumsi anak saat masa pertumbuhan menjadi salah satu hal yang membuat anak mengalami gagal tumbuh atau tumbuhnya tidak maksimal.
Ada baiknya selama masa pertumbuhan yang berlangsung selera makan anak bisa terjaga dengan baik, sehingga dalam tumbuh dan kembangnya anak bisa mengalami pertumbuhan yang sesuai dengan harapan terutama mereka bisa terbebas dari stunting.
Mari berkomitmen Cegah Stunting
Kedepannya anak-anak kita akan berada dalam kehidupan yang berbeda dengan kehidupan yang dilewati atau dijalani okeh ibu dan bapaknya, anak-anak akan berada dalam dunia yang begitu kompleks dengan kecanggihan teknologi, ilmu pengetahuan dan lainnya.
Dengan kondisi dunia yang kompleks seperti itu, sebagai orang tua kita harus berkomitmen yang kuat untuk bisa menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh anak sehingga mereka mampu tumbuh secara maksimal dan dapat terbebaskan dari stunting.
Komitmen yang kuat tersebut mendorong orang tua melakukan yang terbaik bagi buah hatinya, sehingga mereka mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan dan perubahan bangsa dan daerahnya,
Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua untuk menyambut hadirnya generasi emas dengan karakterstik unggul dan hebat di tahun 2045 nanti.
Penulis Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati” juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Dompu dan Anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Dompu.(Rif/Ad).