Dompu, www.satondanews.com
Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) Tingkat Kabupaten Dompu tahun 2024 di louncing. Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu berkomitmen untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak.
Launching DRPPA Tingkat Kabupaten Dompu dan Sekolah Perempuan yang terintegrasi dengan PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital) Menuju Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba) itu dilakukan Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan pada hari Selasa (5/3/2024) bertempat di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Dompu.

Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda). Antara lain Dandim 1614/Dompu diwakili Pasipers Kapten CZi Arief Budimansyah, Kapolres Dompu diwakili Wakapolres Kompol Jamaluddin, Kajari Dompu diwakili Kasi Intel Joni Eko Waluyo, Ketua Komisi I DPRD Dompu Muttakun, Kepala BPS diwakili Abdul Farid, Ketua GOW Hj. Faridah, Ketua DWP Annike Kusumawati, Staf Ahli Bupati Dompu Miftahul Suadah, Kepala Dinas Kesehatan Maman MS, Kepala Dinas PMPD Agus Salim, Sekretaris DP3A H. Khairuddin beserta para Kabid dan staf, Kadiskominfo diwakili Hj. Nursiah, serta sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Dompu.
Wabup Syahrul Parsan dalam sambutan tertulisnya menyampaikan hingga kini, perempuan dan anak masih tergolong dalam kategori masyarakat rentan.
“Sebab, perempuan dan anak masih sering mengalami berbagai masalah diskriminasi,” ucapnya.
Wabup menyebut berbagai masalah yang kerap ditemui, antara lain kemiskinan, konflik, kekerasan, dan lain sebagainya. Berbagai masalah yang harus dihadapi perempuan maupun anak-anak ini turut berpengaruh pada kebijakan program dan pembangunan desa.
Dikatakan Wabup, dengan telah dilauchingnya DRPPA dan Sekolah Perempuan yang terintegrasi dengan PAAREDI menuju Desa Bersinar, diharapkan desa mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Wabup menjelaskan peran perempuan di desa sangat vital, untuk itu upaya pemberdayaan yang tepat dan terarah mendorong perempuan dapat berkontribusi secara maksimal untuk kemajuan desa.
Lebih lanjut dikemukakan Wabup, kemajuan teknologi informatika saat ini berdampak pada perilaku dan budaya masyarakat. Pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai peruntukan berakibat pada perubahan pola pikir dan tingkah laku manusia, terutama dalam lingkungan keluarga.
“DP3A dapat bekerja sama dengan TP. PKK, GOW dan dinas tekhnis lainnya menguatkan komitmen dan kemitraan untuk mewujudkan DRPPA terintegrasi PAAREDI menuju Dompu Mashur (Mandiri, Sejahtera, Unggul dan Religius),” ujarnya.
Wabup kemudian melanjutkan, permasalahan pelik yang menjadi tantangan bagi orang tua saat ini adalah maraknya penyalahgunaan narkoba oleh tunas muda.
“Untuk itu, hari ini juga dilaunching ‘ Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar), sebagai upaya memacu semangat semua pihak untuk menjadikan narkoba sebagai musuh bersama dan harus dilawan bersama, sehingga tidak ada ruang bagi narkoba berkembang dalam kehidupan masyarakat. Mari selamatkan generasi dari jeratan narkoba,” ajaknya.(Rif/adv).